Saturday, June 27, 2009

MAWAR DAN PENGELANA

Posted by raeny_sakirnompo at 11:37 PM 3 comments
Ini kisah tentang sebuah taman mawar yang sejatinya indah dan wangi yang menghiasi sebuah rumah mungil sederhana milik seorang lelaki yang merasa tahu dan yakin bahwa dia telah melakukan yang terbaik untuk taman mawarnya. Apa yang telah dilakukannya pada taman mawar itu sejak pertama kali dia membawa pulang mawar itu tuk hiasi halamannya?

Dia menanamnya di tempat yang mudah dilihat orang, agar orang bisa melihat keindahan dan mencium aroma wanginya tapi tak kan bisa menyentuhnya apalagi memetik kuntumnya. Dibangunnya tembok tinggi dengansedikit celah dan dipasangnya besi-besi kuat di tembok tersebut tuk pastikan bahwa taman mawarnya hanya untuk dirinya sendiri.
Mawar-mawar di taman itu pun tumbuh subur dan indah... karena dirawat pemiliknya kah??? bukan... orang-orang yang tinggal bersama lelaki itulah yang merawat taman mawar itu sambil tak henti mengagumi mawar-mawarnya sekaligus mengasihani sang mawar yang tak dilimpahi kasih sayang dan perhatian yang dibutuhkannya dari sang pemilik.

Taman mawar mensyukuri hadirnya tangan-tangan kasih yang telah merawat dirinya hingga dia pun jadi yakin bahwa hidup yang dijalaninya adalah takdirnya. Setelah bertahun-tahun tumbuh tanpa siraman kasih sayang dari pemiliknya, mawar-mawar di taman itu mulia menyadari bahwa seluruh ruang hatinya begitu merindu tapi tak tahu pada siapa dan untuk apa. Dia mulai bertanya pada Sumber Kehidupan yang diyakininya sebagai sahabat sejati yang selalu ada untuknya. Dia pun mengaduhkan nasibnya dan ruang hampa yang ada di tiap tangkai, daun, dan tiap helai kelopaknya. Sang mawar bertanya tentang kasih, tentang cinta, tentang teman sejiwa, tentang bahagia sejati lahir dan batin. Sang mawar perlahan tapi pasti mulai menyangsikan adanya cinta sejati, menyangsikan kekuatan kasih sayang, menyangsikan kebesaran saling beri dan terima, menyangsikan kedalaman keyakinan pada Sang SUmber CInta.Dia pun perlaha pasrah atau takluk dan percaya bahwa nasibnya sudah seperti itu...tak ada yang bisa menolongnya memenuhi ruang hampa di dirinya, tak ada yang bisa dilakukannya tuk menjadi lebih baik dan bermimpi lagi. Taman mawar tumbuh tanpa semangat hidup yang menyebabkan warnya mulai tak seindah dulu lagi dan wanginya pun tak semerbak dulu lagi.

Hingga suatu saat seorang pengelana melintasi taman mawar dan rumah sederhana itu. Ketika melihat tangkai-tangkai mawar yang tak seindah seharusnya, sang pengelana mencoba meraihnya dari celah tembok yang kecil yang memisahkan mereka, dia menyentuhnya dengan sangat lembut dan hati-hati dengan penuh kasih sayang sambil membisikkan kata "Betapa besarnya tanda-tanda kekuasaan yang DIA perlihatkan lewat mawar-mawar ini." Sebuah ungkapan syukur yang sederhana tapi sangat dalam dan bermakna. Ucapan sang pengelana membuat taman mawar tersentak karena untuk pertama kali dia mendengar pujian setulus dan sebermakna itu dalam hidupnya. Hatinya tersentuh...ingin sekali dia melihat sang pengelana dan menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada sang pengelana, namun waktu tserasa terbang dan berlalu begitu cepat. Sang pengelana melanjutkan perjalanannya meninggalkan kesan yang dalam dan kuat pada taman mawar.

Sejak saat itu...sang mawar mulai merindukan sentuhan sang pengelana...dipanjatkannya begitu banyak doa pada SANG SUMBER CINTA agar sang pengelana dihadirkan lagi untuknya. Penantiannya pun terjawab...entah kekuatan apa yang telah membawa sang pengelana datang lagi melihat taman mawar...di kedatangannya kali itu...pengelana menjangkau lebih banyak tangkai dan daun bahkan menyentuh kelopak sang mawar...lembut penuh kasih...dan berkata..."SANG PENCIPTA telah menciptakanmu dengan warna terindah dan aroma terwangi yang pernah diijinkanNYA ku alami...seandainya DIA ijinkan...kan kupindahkan engkau dekat di sisiku agar tiap saat aku bisa merawat dan menjagamu...menyiramimu dengan kesejukan air nan bening...mengangkat seluruh debu yang lekat di dirimu...aku pasti kuat tahankan pedihnya tusukan durimu yang teteskan darah segar tiap kali tak sengaja kusentuh. Ah...sayang...sebuah tempat perhentian pun belum ku punya...langkah ku masih harus terus ku pacu...entah hingga dimana...tapi yang pasti perjalanan ku masih sangat panjang dan belum mampu kulihat ujungnya di hidup ku yang sekarang...yang bisa kulakukan adalah tetap berjalan di hidup ku dan aku kan berkunjung dan merawatmu dan menemani mu tumbuh...

Taman mawar yang tak berdaya tuk melewati kekokohan pagar penjaganya...hanya bisa tersenyum pedih dengan airmata yang serasa tak pernah habis...sang pengelana telah buka pintu hatinya dan perlahan tapi pasti...telah mengisi ruang-ruang kosong di dirinya. Yang bisa dikatakannya adalah...wahai pengelana...MAHA BESAR DIA yang telah ciptakan makhluk seindah dan sebaik dirimu...sentuhanmu telah beriku semangat tuk bertahan...ucapanmu telah kuatkanku dan beriku asa tuk bermimpi bahwa semua duka dan sedih akan ada akhirnya. bahwa suatu saat, entah kapan...mungkin juga bukan di dunia ini...mungkin di keabadian kelak...aku pasti akan merasakan kebahagiaan sejati...Wahai pengelana...hanya SANG S UMBER CINTA yang tahu dan kn mengerti betapa ingin ku keluar dari tembok yang mengungkung jiwa ku tuk bisa tumbuh di taman mu...namun diijinkanNYA tuk merasakan siraman kesejukan tnagan-tangan kasihmu nan tak bersyarat pun sudah lebih dari cukup tuk diriku...melalui dirimu bisa ku rasakan kasih sayangNYA...yang tak henti menghibur ku bahwa tempat ku kini hanyalah persinggahan...sebuah kesejatian nan abadi menunggu ku di depan sana asal aku bisa bersabar dan yakin akan CINTANYA...dan maaf jika tanpa ijinmu telah kupinta jiwamu tuk temaniu kelak di keabadian itu...tempat yang selalu dekat DENGANNYA...dimana tak akan ada lagi tembok tebal yang dingin dan kokoh membatas diriku dan dirimu...

Sejak itu...taman mawar hidup dengan lebih sadar...dia tahu untuk siapa dan apa yang diinginkanya...dan meskipun semuanya hanya ibarat fatamorgana...sang mawar mampu memberi warna terbaiknya dan wangi terharumnya ke dunia...dengan kekuatan CINTAnya yang mungkin takkan terwujud di kefanaan ini...namun siapa yang kan mampu menggoyahkan sebuah kekuatan yang dilandasi oleh rasa CINTA SEJATI yang timbul dari kehausan akan meraih CINTA SANG SUMBER CINTA???

Taman mawar dan sang pengelana...hidup di jalur hidup mereka masing-masing dengan kesadaran cinta nan tulus yang hanya bisa dimengerti oleh mereka dan SANG PENCIPTA.
 

SAHABAT SEJATI Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal